Langkah ini diambil setelah sejumlah penelitian dan data menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dapat membawa dampak serius bagi perkembangan anak, mulai dari risiko kesehatan mental hingga meningkatnya perilaku agresif dan kejahatan di bawah umur. Namun, kebijakan semacam ini tentu memiliki dua sisi: ada manfaat besar yang bisa diraih, tetapi juga tantangan yang perlu diatasi. Â
Alasan Utama di Balik Kebijakan Australia
Beberapa studi menunjukkan bahwa media sosial memberikan pengaruh signifikan terhadap perkembangan anak-anak. Menurut laporan dari 'Australian Institute of Family Studies', anak-anak yang terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial cenderung mengalami masalah kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, dan kurangnya kepercayaan diri. Hal ini terjadi karena mereka terpapar konten yang tidak sesuai usia, termasuk cyberbullying, standar kecantikan yang tidak realistis, dan kekerasan. Â
Selain itu, media sosial kerap menjadi platform bagi anak-anak untuk meniru perilaku buruk. Misalnya, kasus-kasus seperti tantangan berbahaya (dangerous challenges) atau konten kekerasan yang viral di platform seperti TikTok dan Instagram. Situasi ini diperburuk oleh algoritma media sosial yang sering kali mendorong konten sensasional tanpa mempertimbangkan dampaknya pada audiens muda. Â