Solnya sudah hampir terlepas, warnanya pudar, dan tali-tali yang dulu putih kini berubah menjadi abu-abu kotor. Sepatu itu telah menemani Arif bertahun-tahun, terlalu lama untuk ukuran sepatu yang digunakan setiap hari ke sekolah. Â
Pak Saman memejamkan mata. Ada rasa sakit yang terus menghantui. Seorang ayah, pikirnya, seharusnya ia mampu membelikan sepasang sepatu baru untuk anaknya. Namun, jangankan sepatu, ia bahkan sering membiarkan Arif menahan lapar. Pak Saman menarik napas mencoba menahan rasa sakit yang membuat dadanya sesak.Â