Ada satu pesona di balik pergerakan kereta malam yang berderak di atas rel, seolah-olah menggelindingkan cerita-cerita tak kasatmata dari mereka yang duduk di dalamnya. Malam itu, aku adalah salah satu penumpangnya, menyusuri perjalanan dari Bandung menuju Yogyakarta dengan kereta ekonomi yang tak lagi seperti dulu, karena sekarang terasa lebih nyaman, bersih, dan lapang. Sebuah pengalaman yang menyerupai aliran sungai tenang, mengalir tanpa terburu-buru, membawa diri ke dalam dimensi waktu yang terasa berbeda.
Malam itu, langit di luar kereta seolah membentangkan selimut hitam pekat tanpa bintang. Hanya ada bayangan bayang-bayang yang samar lewat dari jendela lebar di sampingku, seperti mimpi-mimpi yang terburu-buru pergi meninggalkan malam. Kereta ini bergerak perlahan, namun pasti, seperti hidup yang terus berputar tanpa bisa kita hentikan. Di dalamnya, deretan kursi ekonomi yang pernah mendapat stigma kaku dan keras, kini terasa bersahabat, seolah mengajak penumpangnya beristirahat dengan nyaman.