Mendidik murid adalah tanggung jawab besar yang diemban oleh para pendidik. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, ada banyak perdebatan tentang metode-metode yang digunakan dalam proses pendidikan, terutama mengenai kekerasan fisik sebagai salah satu pendekatannya. Kekerasan fisik dalam mendidik murid, baik itu dalam bentuk pemukulan, cubitan, atau hukuman fisik lainnya, sering kali dipandang sebagai cara untuk mendisiplinkan siswa. Namun, dampak yang ditimbulkan oleh kekerasan fisik jauh lebih besar daripada sekadar efek jangka pendek dari tindakan tersebut. Bahkan dengan cara pendisiplinan seperti itu, apakah siswa akan lebih patuh atau justru malah sebaliknya, mereka akan tumbuh menjadi pembangkang. Selain itu banyak juga penelitian yang menunjukkan bahwa, anak-anak yang mengalami kekerasan fisik sering kali mengalami trauma yang berkepanjangan. Trauma ini tidak hanya memengaruhi kesehatan mental mereka dalam jangka pendek, tetapi juga dapat berakibat pada perkembangan emosional dan sosial mereka di masa depan. Anak-anak yang sering mengalami kekerasan fisik cenderung memiliki tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi, serta kesulitan dalam membangun hubungan sosial yang sehat. Mereka mungkin merasa takut atau cemas saat berada di lingkungan pendidikan, yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan mendukung bagi mereka.
KEMBALI KE ARTIKEL