Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Menyeka Air Mata Terakhir

18 Juni 2022   21:23 Diperbarui: 18 Juni 2022   21:35 133 16

Hari kini sudah berganti malam 

Tapi raga belum bisa ku bawa pulang

Hati senantiasa tak tenang

Gundah gulana tak ada selembar uang

Tapi letih telah datang tertatih tatih

Menyeka air mata tumpang tindih di pipi

Apa mesti sampai larut malam ku berkelana? 

Menanti secarik uang dengan air mata

Berharap masih bertandang di medan tempur

Meski semangat sudah tak ingin mengguntur

Untuk memenuhi segala usaha dan asa

Demi kelangsungan hidup yang begitu nyata

Walau tak menentu bagai bianglala berputar

Walau tak tahu, kapan ajal akan datang

Asal hati terobati, asal kalbu tak tergores lagi

Karena hidup tak bisa kau ukur dengan kompas

Karena bisa berganti arah ketika kau pasrah dan ingin marah

Seperti sekuntum doa yang ku panjatkan dengan nada getir

Pada air mata yang sesekali ku menyeka nya tiada terakhir

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun