Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Resolusi, Konsekuensi untuk Dipenuhi

23 Januari 2010   01:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:19 26 0
SUDAH hampir menjelang akhir bulan Januari di tahun 2010 ini. Satu bulan pembuka di tahun ini akan segera usai. Pada waktu pergantian tahun lama memasuki tahun baru, tentunya ada sebuah semangat baru untuk berubah menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Begitu sebagian orang berikrar dalam dirinya.

Namun, terlepas dari apakah ikrar yang sudah terucap maupun dalam hati dilaksanakan sesuai atau tidak, itu seharusnya menjadi tanda tanya pada kemudian hari. Atau jangan-jangan hanya lewat begitu saja dan berpikir, “Yah kayaknya ngga bisa deh target ini tercapai nanti.”pesimisnya.

Jika diibaratkan ada sebanyak 365 anak tangga akan kita lewati satu demi satu dan hari ini adalah anak tangga ke-22. Masih ada tersisa sebanyak 343 anak tangga yang harus dilewati di depan. Tiap satu anak tangga banyak cobaan dan rintangan yang akan kita hadapi. Itu pun jika kita sudah menyiapkan ‘amunisi’ menghadapi cobaan dan rintangan tersebut di hari esoknya.

Mungkin kita tidak pernah menyinggung tentang instropeksi atau refleksi atas diri kita setiap akhir bulan. Pun demikian dengan saya hampir tidak pernah melakukan sebelumnya. Perubahan naik dan turun kinerja dalam pekerjaan demikian sama nasibnya. Hampir tidak pernah direfleksi atau dievaluasi. Apalagi atas inisiatif sendiri. Bukan atas perintah manajer atau pimpinan perusahaan.

Menjelang masuk bulan Februari yang tinggal hitungan beberapa hari lagi, ada baiknya refleksi mulai dilakukan. Apa saja yang sudah dan belum kita lakukan, maka perlu evaluasi satu demi satu. Teliti dan mengingat hal-hal yang menjadi ‘goal’ menurut resolusi yang sudah disusun. Jadi, resolusi tak tinggal resolusi. Bila perlu resolusi perubahan, seperti pada APBN perubahan. Melihat kenyataan dan fakta ternyata tidak seperti yang dibayangkan pada waktu membuat resolusi.

*tulisan ini saya muat juga di sini

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun