Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Where will you stay? * #6

10 November 2013   09:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:21 87 0

“ There must be, uncomfort feeling, awkward moment when you wake up in the morning, on different bad, as usual. Feel different smell of the air that you take.”

But  I always miss that feeling, sometimes trying to repeat once, and once more.

Makassar Golden Hotel, di  Makassar

Debur ombak berkejaran subuh itu.  Hujan gerimis dan mendung. Tak ada mentari. Deretan huruf membentuk kata ‘Pantai Losari’ dapat saya lihat di kejauhan melalui jendela kamar. Begitu pintu yang menghubungkan kamar dan balkon saya bukan, angin menghantam.  Besar, kencang, dan berbau laut. Antara terkejut dan suka.

Pagi yang membuat saya mengucapkan syukur berkali-kali. Rasanya mewah sekali.  Ke Makassar dalam rangka berlibur, sendirian,  dan tentu dengan budget yang harus  diminimalisir. Kemarin siang saya mendapat kabar seorang kawan lama sedang bertugas di Makassar.  Ia mengajak saya menginap bersama. Setelah malam sebelumnya saya menginap di hotel kelas Melati. Penginapan tua, kamar sempit dan lembab, kamar mandinya membuat dahi mengernyit dan hitung mengerucut, serta kebisingan suara karaoke yang terdengar jelas hingga dini hari. Jadi mana tega saya menolak ajakan kawan saya itu.

Konon, Hotel Golden Makassar ini satu-satunya hotel yang bersisian dengan Pantai Losari. Ia dibangun sebelum sebuah peraturan muncul. Hotel-hotel lain yang dibangun setelahnya, hanya boleh didirikan di jalan yang bersebrangan dengan Pantai Losari.

Kawan sekamar saya sudah balik ke Jakarta tadi subuh. Jadilah saya menyamar menggunakan namanya. Menikmati sarapan pagi penuh gizi. Untuk standard hotel bintang 3, sarapan paginya cukup memuaskan. Western, tradisional, and Chinese food. Skala 1-20, saya kasih nilai 7,5  deh.

Grand Aston di Medan

Menyeruput kopi pagi hari, menikmati pemandangan dari jendela kamar yang berada pada lantai entah keberapa belas. Pertama kalinya menginjakkan kaki di Medan.

Pengunjung hotel cukup ramai. Saat itu musim libur, meski saya ke Medan bukan dalam rangka berlibur. Menurut rekan kerja yang asli Medan, bangunan hotel ini dulunya adalah bagian dari Bank Indonesia.  Berada tepat di pusat Kota Medan, tepat di seberang Merdeka Walk.

Tiga hari saya menginap. Dengan rate 600-700an, hotel ini menawarkan fasilitas dan pelayanan hotel bintang 4 yang memuaskan. Sarapannya oke. Banyak varian menu. Rasanya pun menggoyang lidah. Good  food, good taste. Kamar luas, lokasi strategis, harga bersaing. Yang agak mengecewakan hanya kolam renangnya.  Kecil, bentuknya gak menarik, dan outdoor.

*review ini sebatas yang penulis alami. Tentu saja berisi penilaian subjektif penulis.

for more, please find in mypersonal blog http://anonimgue-anonim.blogspot.com/2013/09/where-will-you-stay-6.html

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun