Daun jambu biji memiliki efek antidiare melalui 3 aktivitas yaitu antispasmodik, antiamuba, dan antibakteri. Sebagai antispasmodik, daun jambu biji mengatasi kejang (spasme) akibat diare pada saluran cerna. Sedangkan kandungan kuersetin dan glikosida kuersetin pada daun jambu biji telah terbukti menghambat kontraksi usus melalui efek antagonistik kalsium. Dengan demikian kontraksi usus akan menurun dan frekuensi buang air besar pun ikut turun.
Tak hanya itu, daun jambu biji juga menyingkirkan penyebab diare melalui aktivitas antibakterinya. Ekstrak etanol daun jambu biji dilaporkan memiliki aktivitas melawan enterobakteria. Salah satu yang termasuk enterobakteria adalah Escherichia coli yang juga paling sering disebut-sebut sebagai penyebab diare.
Pada pengobatan konvensional, biasanya penderita diare menerima dua obat sekaligus yakni obat diare antispasmodik contohnya loperamid hidroklorida serta antibiotik. Dengan kata lain, daun jambu biji, pada takaran dan pengolahan yang tepat, bisa menjadi alternative pengganti dua obat sekaligus.