ERIC PAPARE (http://www.kompasiana.com/Eric-Papare) : Manis-manis dahulu sakit gigi kemudian. Itulah jika anda sering makan gula-gula. Namun bagaimana jika gula-gula yang kita makan adalah gula-gula "Papua Merdeka" ?
GIANTO SUNARDI (http://www.kompasiana.com/Irianjaya) : Salam Kenal Kakak Erick, Mendengar nama anda, saya jadi Ingat dengan tokoh pahlawan nasional asal Papua yg satu Fam dgn anda, Bp Silas Papare, konon beliau adalah anggota batalyon papua yg bersama sama pasukan Indonesia menghancurkan pos2 militer Belanda di Pedalaman Papua. Judul yg menarik dan unik, NKRI sakit gigi karena gula gula ”papua merdeka” atau mungkin bisa juga diganti ”mabok kepayang gara gara bir cap papua merdeka” Terlalu banyak kita menengok ke belakang dan menyesali apa yg terjadi membuat kita kehilangan energi positif utk berkarya nyata utk masa depan yg lebih baik. Kita sama2 tau resiko hidup dlm kolam NKRI, yg berisikan ikan beraneka ragam dan jenis, berbeda2 warna, yg bila hidup dalam harmoni maka akan menyejukan dan manakala terjadi disharmoni maka akan membuat Petaka. Satu hal kolam ikan itu sudah sangat termashur dikenal orang di seluruh dunia, sebagai zamrud katulistiwa, negeri maha kaya dan maha indah, di antara dua benua dan dua samudera. Menjadi incaran dunia sehingga banyak negara turut ramai utk memancingnya dgn beraneka ragam cara. Ada yg membuat cerita palsu tentang sejarah, ada yg berikan janji janji Palsu tentang Kemerdekaan, intinya cuma satu yaitu Mereka ingin dapatkan ikan di kolam itu sebanyak2nya bagaimanapun caranya. Saya jadi ingat, kisah Timor Leste, setelah ditinggal tuannya ”Portugal”, terjadilah perang saudara dan pembantaian besar2an di dili, salah satu faksi yg bertikai dgn Fretellin, meminta bantuan Indonesia utk atasi kerusuhan, maka Indonesiapun datang dan damaipun tercipta, Australia adalah Negara pertama yg akui Integrasi timtim ke Indonesia. Sekian lama kemudian, ditemukanlah Ikan besar di Celah Timor(cadangan minyak) oleh ahli tambang Indonesia th 90 an, sejak itu Australia negara pertama menjadi kompor dan sumbu yg sponsori propaganda agar Timtim merdeka, kini mereka berhasil lepaskan Timtim dan apa yg terjadi?, Australia secara sepihak menguasi Minyak celah Timor 80 persen, dan hanya 20 persen utk Timor Leste. Coba simak apa inti Kunjungan Xanana ke Jakarta saat bertemu SBY; bpk Presiden, sy mohon agar RI membuka akses perbatasan seluas2nya di Atambua, karena itulah urat nadi ekonomi kami”. Setelah timtim lepas, mereka banyak mengimpor barang2 kebutuhan pokok dari Australia, tapi karena keadaan ekonomi, kini mereka tak sanggup beli barang dari Australia karena mahal harganya” dan kini kepada Indonesialah mereka menggantungkan ekonominya, agar Indonesia tetap buka pintu perbatasan agar barang2 Indonesia tetap masuk ke Timtim. Maaf kakak, kadang kata kata ”M” bisa jadi bukan gula gula, tapi merupakan Minuman Keras yg memabukan bahkan bisa merusak kesehatan seseorang. Mari kita belajar dengan Atjeh, saat ini dari Gubernur dan Bupatinya di pimpin oleh mantan GAM, dan mereka bisa tersenyum lepas. Salam damai
KEMBALI KE ARTIKEL
