Julian Assange,pendiri Wikileaks memang sudah ditahan sejak Selasa siang ( 7-12-2010) dan akan ditahan di London hingga 14 Desember untuk menghadiri sidang lanjutan.
Assange langsung dihadapkan ke Pengadilan lokal di Westminster untuk memutuskan apakah ia akan menerima atau menolak ekstradisi ke Swedia.
Assange menolak ekstradisi.
Pengacara Assange khawatir,jika diekstradisi ke Swedia,Assange akan langsung dikirim ke Amerika Serikat untuk ditahan disana.
Tuduhan Pemerkosaan.
Assange ditahan berdasarkan surat penahanan tingkat Eropa yang dikeluarkan pihak berwajib Swedia atas tuduhan pemerkosaan,pelecehan seksual dan pemaksaankehendak.
Apakah ada motif politik dibalik penahanan Assange.
Para Pengacara dan pendukung Wikileaks mencurigai ada motif politik dibalik penahanan Assange.
Pemerintah Amerika Serikat sangat kesal adanya pembocoran ratusan ribu dokumen rahasia berisi isu-isu sensitif, strategis seperti perang di Afganistan dan Irak.
WikiLeaks was set up as a way of using technology to report the truth.
Democratis societes need a strong media and WikiLeaks is part of the media .
Serangan terhadap kebebasan Media... ?
Juru bicara WikiLeaks, Kristin Hrafnsson, menyebut penahanan Assange adalah serangan terhadap kebebasan media." Ini tak akan menghentikan operasi kami," kata Hrafnsson.
Perang baru saja dimulai.
" Perang informasi yang sesungguhnya baru saja dimulai. WikLeaks medan tempurnya.Kalian semua tentaranya." (John Perry Barlow, salah satu pendiri Electronic Frontier Foundations dan penulis lirik band Grateful dead).
Hanya dalam waktu beberapa hari sejak situs www.wikileaks.org diserang dan akhirnya ditutup dan dipindah ke www.wikileaks.ch, sekitar 500 situs cermin atau salinan dari WikilLeaks telah dibuka didunia maya.
Belum terhitung para pendukung di Facebook yang terus meningkat hampir 900.000 pengguna sejak pekan lalu.
Benarkah perang baru saja dimulai ...? hanya waktu, strategi dan power yang menentukan; mungkin juga tidak demikian;
Sumber bacaan : Kompas,Rabu 4 Des. 2010,International,Drama WikiLeaks, hal9;Jakarta Globe o8 December 2010.
