Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Di Belakang Tabrakan Beruntun

2 Maret 2011   13:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:08 1673 4

Kejadian ini menimpa saya sore tadi, tepatnya saat sepulang saya dari bekerja untuk mencari sesuap nasi sehari-hari di sebuah kawasan pabrik di Bogor. Setelah melewati pintu keluar tol Jagorawi menuju arah Lenteng Agung melalui Jakarta Outer Ring Road (JORR), saya mengambil lalur paling kanan, namun belum sampai 3 menit, saya harus menginjak pedal rem karena di mobil di depan saya berangsur angsur berhenti. Puji syukur kepada Tuhan mobil saya tidak sampai ‘mencium’ mobil di depan saya, demikian pula mobil dibelakang saya tidak sampai ‘menyeruduk’ mobil saya.

Setelah berpindah lajur dari lajur paling kanan menjadi lajur tengah, sambil masih merasakan degub jantung yang lebih keras dari biasanya, saya menyaksikan 5 buah mobil dalam keadaan berhenti dan mengalami kerusakan cukup parah, ternyata tadi saya berada pada satu lajur di belakang kecelakaan beruntun tersebut. Kalau saya tidak salah hitung, saya berada 3 mobil di belakang mobil kelima dari tabrakan beruntun tersebut, Sehubungan posisi saya sedang mengemudikan mobil dan rasa ‘deg-degan’ masih menjalar di dada saya, maka saya melewatkan momen untuk sekedar memotret kejadian tersebut.

Kejadian tersebut mengingatkan saya tabrakan beruntun yang menimpa saya dan keluarga, tepatnya tahun 2007 dua minggu sebelum hari Raya Idul Fitri, lokasinyapun sama di JORR namun arah sebaliknya. Kejadian tabrakan beruntun ini melibatkan 5 mobil termasuk mobil saya, 3 mobil di depan tidak dapat menghindar dari tabrakan beruntun, mobil yang saya tumpangi sukses menghindar dan sempat membanting ke arah kiri, namun sungguh malang dari arah belakang mobil saya di ‘seruduk’ angkutan kota (KOPAJA) yang gagal melakukan pengereman. Dan ternyata setelah diselidiki oleh kepolisian, rem nya ‘blong’. Mobil saya cukup parah rusaknya karena tertabrak angkutan kota tersebut, sementara angkutan kota ini selain menabrak bagian belakangmobil saya, juga menabrak mobil di depan saya yang sukses saya hindari saya tabrak. Saya dan keluarga tidak kurang suatu apapun saat itu, namun anak saya yang baru berumur 4 tahun cukup lama trauma untuk ikut berkendara di dalam mobil.

Berkaitan dengan hal kejadian yang menimpa saya sore ini, saya ingin berbagi saran bagi anda yang mengemudikan mobil . Pertama, rawatlah mobil milik anda apapun kondisinya baik baru maupun mobil bekas secara rutin supaya terhindar dari kejadian tiba-tiba berhenti di tengah jalan. Kedua, konsentrasi mengemudi, hindari mengemudi sambil menelepon, mengetik SMS dan lain sebagainya, 100 persen konsentrasi mengemudi dengan menjaga jarak aman antara mobil anda dengan mobil di depannya, sehingga anda masih ada ruang atau jarak aman untuk melakukan pengereman kendaraan apabila mobil di depan anda tiba-tiba berhenti atau melakukan pengereman mendadak. Ketiga, selalu gunakan sabuk pengaman untuk menghindari tubuh terlempar ke depan apabila terjadi kecelakaan berat. Keempat, patuhilah segenap rambu-rambu lalu lintas dan bawalah selalu SIM dan STNK. Dan yang paling penting tidak boleh terlupa adalah sebelum mengemudikan kendaraan selalu berdoa mohon perlindungan kepadaNya dan berpasrah kepadaNya. Semoga bermanfaat.

Ilustrasi : HaHastop.com

Salam Kompasiana

Erfan Adianto

Seorang buruh biasa

Postingan saya yang lain di Kompasiana

Kesenjangan Ekonomi,Realitas dan Tantangan Indonesia!

Jangan pernah Meremehkan Militer Indonesia!

Sudah Menyerahkah Indonesia Terhadap Korupsi?

Memilih Untuk Bahagia

Upaya Menutupi Anggaran Perjalanan Dinas Pejabat Tahun 2011

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun