Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Permohonan Maaf Rektor UNIPA Papua

7 Agustus 2021   20:05 Diperbarui: 7 Agustus 2021   20:14 1485 3

Beberapa pekan lalu Indonesia bahkan Papua dikagetkan dengan aksi tak terpuji dari beberapa mahasiswa baru yang tidak puas dengan hasil tesnya sehingga membuat onar yang merupakan salah satu hal yang tidak perlu dilakukan oleh seseorang yang dikatakan mahasiswa.

Ia, kampus UNIPA Papua yang berada di Manokwari dibakar, kaca - kaca - kaca dipecahkan, beberapa fasilitas dirusakkan bahkan salah satu pegawai dipukul babak belur sehingga koma dan dibawahkan ke rumah sakit oleh beberapa oknum mahasiswa.

Aksi - aksi mahasiswa ini dinilai oleh rektor UNIPA Papua yang berasal dari salah satu suku di Papua yang membentuk kelompok besar sehingga dapat menjalankan aksinya. Mahasiswa - mahasiswa tersebut menurut rektor berasal dari Wamena. Rektor meminta dengan mengeluarkan surat ijin kepada kepolisian (21/072021) agar dapat melakukan sidak dibeberapa titik tempat berkumpulnya mahasiswa ini dan harus ditangkap.

Namun sebutan mahasiswa Wamena menjadi polemik di Manokwari bahkan di Papua. Hal ini membuat rekor UNIPA Papua Meky Sagrim secara langsung meminta maaf atas hal tersebut.

"Dalam redaksi kepada kepolisian dengan menyebutkan sekelompok mahasiswa Wamena, perlu diketahui bahwa pernyataan tersebut karena dalam keadaan mendesak dan tensi begitu tinggi. Sebagai emosional dan kekecewaan atas tindakan anarkistis atas perusakan fasilitas milik negara yang ada di kampus UNIPA dan penganiayaan terhadap kepala biro akademik dan kemahasiswaan yang dilarikan ke rumah sakit dengan luka para dan keadaan yang tidak sadar, ujar rektor UNIPA Manokwari Meky Sagrim.

Selengkapnya "Permohonan Maaf Rektor UNIPA Papua kepada Mahasiswa asal Wamena" dapat ditonton dalam video berikut:

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun