Keberlanjutan Otonomi Khusus atau sering disebut Otsus Papua terus menuai pro dan kontra. Walaupun ada penambahan dana Otsus sebesar 2,25 persen dalam keberlanjutan Otsus tahap II namun tetap saja masih hangat diperbincangkan.
Beberapa ikatan mahasiswa yang terus demo guna diberhentikan aliran dana ini bahkan banyak tokoh - tokoh Papua yang terus menolak Otsus karena dalam pembahasan keberlanjutan dana Otsus tidak diminta diskusi dengan pihak masyarakat Papua bahkan dana Otsus tahap pertama yang sudah berjalan dari tahun 2002 hingga 2021 dengan jumlah dana yang sudah masuk ke khas Papua sebesar Rp.234,6 triliun dikatakan tidak berhasil karena dana Otsus yang sudah berjalan 20 tahun ini hanya mengenyangkan orang - orang tertentu.
Namun demikian ada beberapa orang yang tetap mendukung keberlanjutan Otonomi Khusus atau Otsus. Salah satunya ialah gubernur Papua barat Dominggus Mandacan.
Menurutnya (Dominggus Mandacan) Otsus berperan besar dalam keberhasilan pembangunan di Papua, banyak orang yang memang tidak setuju dengan Otsus berarti mereka menolak pembangunan ditanah ini.
"Mari kita dukung keberlanjutan pelaksanaan Otsus untuk pembangunan dan kesejahteraan, hentikan perdebatan dan saya imbau masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh ajakan pihak - pihak yang menolak pembangunan di tanah Papua melalui penolakan Otsus", ujar Dominggus Mandacan selaku gubernur Papua barat.
Pendapat gubernur Papua barat yang tetap mendukung keberlanjutan Otsus, namun tetap saja masih banyak yang perlu diperhatikan. Salah satunya ialah tidak ada pengawasan ketat baik dari pihak keuangan maupun KPK, hal ini membuat segelintir orang yang merasa dana Otsus adalah gajinya tanpa memerhatikan rakyat asli Papua yang berada di kampung - kampung yang sangat menderita bahkan di pelosok negeri yang hingga saat ini belum pernah dikunjungi oleh pemimpin mereka, bahkan banyak pembangunan seperti sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah yang sebenarnya perlu diperhatikan namun hanya dibangun swadaya masyarakat yang jika dilihat bisa menangis melihat keadaannya.
Apakah keberlanjutan Otonomi Khusus tahap II dapat membantu dan membuat keadaan tanah Papua semakin baik dan membuat masyarakat semakin sejahtera. ? Mengapa pihak pusat tidak melakukan survei kepada masyarakat di perkampungan untuk meminta pendapatnya terkait keberlanjutan Otsus, namun hanya disetujui oleh orang - orang tertentu tanpa mengetahui keberadaan mereka dan Otsus pun dilanjutkan.