Di dunia maya ini aku mengenal Rudi, Rahmat, Haryo, Eric, Vincent, Alex, dan banyak pria lain. Mereka sibuk menebar pujian, rayuan dan kata sayang. Ah, siapa yang peduli, kata sayang di dunia maya tak ubahnya sapaan "hai, apa kabar", yang bisa diucapkan tanpa perasaan. Kata "kamu cantik", diucapkan kepada semua wanita yang siapa tau salah satunya akan terbuai lalu terperdaya dan jatuh dalam dekapannya, dekapan di dalam angan tentu, karena dunia maya memang tak saling menyentuh.
Srintil, begitu mereka memanggilku, akun facebookku seperti botol madu yang dipenuhi kumbang dan kupu kupu. Akun instragamku seperti wadah gula penuh semut yang berkerumun tergila gila. Kulit kuning langsat dengan mata bulat, hidung mancung dan bibir yang tersungging manisnya senyum. Rambut hitam panjang dan dada yang lumayan besar. Mereka tergoda, terpedaya, mereka aku tipu mentah mentah.
Aku bukanlah aku, keindahanku di dunia maya bukan kenyataan di dunia nyata. Aku cuma seonggok manusia tak berguna yang mencari kesenangan dari sebuah kepura-puraan, entah sampai kapan. Mungkin sampai nanti jika aku merasa telah bosan atau nafas telah habis tanpa helaan, tapi yang pasti, bukan sekarang!.