Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

The Royal Wedding Ibas-Aliya Itu

25 November 2011   11:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:12 354 2

Saya terima nikahnya dengan mahar koin emas 100 gram dan seperangkat alat sholat, tunai,” Ibas mengulangi kalimat ‘sakral’ (calon) mertuanya, wali mempelai wanita. Sahih sudahlah cinta dua anak manusia yang terbingkai dalam bahtera bernama perkawinan. "Tapi kenapa kita jadi ribut dan ribet, ya?"

Pria muda lajang mengawini wanita janda kaya. Perempuan muda-cantik sederhana (boleh disebut miskin) menerima pinangan lelaki paruh baya pengusaha kaya. Suami kawin lagi karena tidak bisa punya anak dari isterinya terdahulu atau sebaliknya. Dan, pria asing mengawini wanita lokal atau sebaliknya.  Seorang  satpam bersedia kawin dengan putri bos-nya yang hamil duluan, dsb. Perkawinan seperti ini kerap kali disebut dengan the marriage covenant. Di berbagai literatur, perkawinan jenis marriage covenant dianggap sebagai “perkawinan yang memiliki tujuan khusus” (baca: terselubung). Tersisipi oleh sebuah "perjanjian". Istilah gaul-nya: Ada ‘U’ di balik ‘B’! Serba kontroversial. Ramai dibicarakan, oleh banyak orang dari berbagai kelompok dan tempat. Penuh ’analisis’ nan tendensius. Sejumlah teori dicomot di sana-sini, sebagai penguat argumen. Gosip berhembus amat cepat, tak hanya hinggap di warung kopi tapi juga mampir di ruang-ruang privat. Di ruang tidur, misalnya. Ujung-ujungnya, ada udang di balik batu pula, targetnya. Tak ubahnya dengan the royal wedding saja.

Agaknya, perkawinan Edhie Baskoro Yudhoyono-Siti Rubi Aliya Rajasa -- akad berlangsung di Istana Cipanas, 24 November 2011 -- (di)masuk(kan) pula dalam jenis perkawinan ‘ada U di balik B’.  Sebetulnya, jauh sebelumnya, ‘rencana’ itu sudah terendus oleh banyak pihak, termasuk rekan pers (dilatih agar senantiasa kritis, skeptis, tak mudah percaya begitu saja). Barulah, menjelang detik-detik "injury time" pembicaraan soal Ibas-Aliya berdegup kencang. Dan, “Perkawinan Politik”-lah yang menjadi topiknya. Demikian kah, adanya?

Serupa tapi tak sama dengan The Royal Wedding of Prince William and Kate Middleton, 29 April 2011, pernikahan Ibas-Aliya tak pelak menemui “kontroversi”-nya. Perhatikan: kontroversi Saya tulis dalam tanda kutip. Mengapa harus dalam tanda kutip?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun