Bersama Rogez, Ika, Fauzia dan dua orang warga setempat, kami berjalan lunglai menaiki sebuah bukit untuk menghindari jalan terjal ketika berusaha melewati sebuah air terjun di aliran Ci Tarum lama. Saya sendiri sudah kehabisan jurus buat menghibur si Ika yang kelihatannya
badmood dan kepayahan berjalan di tanjakan. Kami telah berjalan sekitar empat kilometer dari titik awal penelusuran. Cuaca sedang terik, ditambah lagi saat itu bulan puasa, tapi kami tetap ngotot untuk berangkat. Maka, suasana murung macam begitu sudah sewajarnya terjadi. Pemandangan indah perbukitan yang mengapit lembah sungai di depan mata jadi
kagak menarik, buram seperti jepretan kamera nokia jadul dua
megapixel.
KEMBALI KE ARTIKEL