Manusia tidak bisa mengisi kekosongan jiwamu
Catatan ini terinspirasi oleh bab pendahuluan dari buku karangan Paul G Caram
Kesepian adalah keadaan yang pernah dialami oleh siapapun di dunia ini, baik tua-muda, laki-laki atau perempuan pernah mengalami rasa sepi di hatinya. Seseorang bisa saja berada di tengah-tengah keramaian namun dia merasa kesepian. Seseorang yang mempunyai pacar atau pasangan hiduppun juga bisa merasakan kesepian. Bahkan mereka yang berada dalam pernikahanpun bisa mengalami kesepian dan masih merasa terasing dari pasangannya atau tidak mendapatkan kepuasan jiwa dari pasangannya.
Kasih manusia tidak bisa menyembuhkan kesepian. Jika seseorang berusaha memperoleh segala sesuatu yang ia cari dari diri seseorang, misalnya dari pasangan hidupnya sekalipun, dia tidak pernah menemukan kebahagiaan yang sempurna dan penuh. Kalaulah "rasa ketidak bahagiaan" tidak diselesaikan sebelum pernikahan, maka pernikahan itupun tidak akan mendatangkan kebahagiaan, karena suatu problema yang belum dibereskan sebelum pernikahan akan dibawa masuk ke dalam pernikahan itu. Mencari kebahagiaan dari pasangan hidup adalah sia-sia karena tidak ada satupun manusia yang sempurna yang bisa mencukupkan segala sesuatu yang dibutuhkan orang lain.
Kesepian manusia adalah suatu keadaan yang mengharuskannya untuk lebih lagi mencari Tuhan. Hanya Tuhanlah yang bisa memenuhi kekosongan hati kita. Jika kita merasa kesepian dan ketidak bahagiaan, maka itu adalah saat di mana kita harus lebih lagi mendekatkan diri kepadaNya. Pernikahan tidak pernah membuat siapapun menjadi lengkap dan sempurna, tetapi kesempurnaan hanya dapat ditemukan di dalam Tuhan.
Ada suatu cerita di mana seorang wanita di salah satu negri di Timur Tengah yang telah menikah sebanyak lima kali dan bahkan laki-laki yang hidup bersamanya adalah bukan suaminya. Jiwanya haus untuk dipuaskan dan ia berganti-ganti pasangan dalam rangka mencari kasih dan kepuasan. Tetapi ia tidak mendapatkannya. Ketika ia bertemu dengan Tuhannya, ia bertemu dengan "Sumber Air yang Hidup", yang dalam dirinya akan terpancar mata air yang tidak pernah habis dan mengalir terus secara kekal. Tatkala seseorang belajar untuk minum sebanyak-banyaknya dari sumber air yang benar, dari SUMBER AIR YANG HIDUP, maka ia akan mengalami kehidupan, kepuasan dan kepenuhan sejati, terlepas apapun statusnya.
Bagi mereka yang sudah menikah, biarlah kita selesaikan kesepian dan kekosongan jiwa kita dengan mengisinya dengan air hidup dari sumber yang benar, yaitu melalui Tuhan kita. Kepenuhan air hidup perlu kita dapatkan agar kita tidak lagi menuntutnya dari manusia yang tidak pernah sempurna. SANG PENCIPTAlah yang akan memimpinmu dan pasanganmu dengan kemurahan kasihNYa.
Bagi mereka yang lajang, janganlah takut akan statusmu, karena SANG PENCIPTAmu tahu bila engkau akan lebih bahagia dan dapat menjadi saluran rahmatNya bila engkau menikah, maka DIA akan mendatangkan orang yang tepat ke dalam hidupmu. DIA tahu yang terbaik untuk kita dan diberikanNya pada saat yang terbaik.