Masih viral dan masuk trending topic pula ihwal peluncuran mobil Esemka oleh Presiden Joko Widodo. Padahal, peristiwa itu terjadi seminggu silam, di Sambi, Boyolali, Jawa Tengah. Ada momen saat Presiden Jokowi duduk nyaman dan tersenyum-senyum disamping Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang berada di belakang kemudi kendaraan tipe niaga itu.
Hampir bersamaan dengan itu, ditampilkan kembali momen Ketua DPR Bambang Soesatyo yang terlihat bangga dalam mobil mewah Telsa saat mendatangi Istana Negara untuk bertemu Presiden Jokowi.
Esemka dan Telsa sama-sama mobil yang mengandalkan tenaga listrik. Namun, Esemka merupakan produksi dalam negeri, karya anak-anak bangsa. Harganya, rata-rata dibandrol Rp 100 jutaan. Sementara Telsa produk luar, harganya jauh di atas Esemka, antara Rp800 jutaan hingga Rp3 miliar.
Semua tahu bahwa Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo adalah dua figur yang tengah bersaing untuk memperebutkan kursi ketua umum Partai Golkar pada Munas Desember mendatang. Airlangga Hartarto, yang inkumben, dinilai tela memperlihatkan kecintaan dan empatinya yang luar biasa pada produk dalam negeri.
Semua tahu juga bahwa almarhum Bacharuddin Jusuf Habibie adalah figur yang sangat berjasa dalam pengembangan industri otomotif nasional. Indonesia beberapa kali mencoba mengembangkan mobil nasional (mobnas), yang salah satunya digawangi oleh Presiden RI ke-3 itu. Bahkan almarhum Presiden Habibie bisa disebut yang pertama kali mewujudkan keberadaan Mobnas, dengan nama Maleo.
Bila dilihat dari ide perjalanan pengembangan Mobnas, catatan perdana muncul saat program Mobnas Maleo meluncur pada 1993 hingga akhirnya kandas. Setelah itu muncul nama-nama lainnya seperti Bakrie Beta 97 MVP pada 1994, disusul Timor pada 1995, dan Bimantara di tahun yang sama.
Pada periode itu juga sempat muncul mobil MR (mobil rakyat) 90 pada 1994. Juga ada nama-nama Kalla Motor, Texmaco Macan, Gang Car, Marlip, Kancil, Gea, Tawon, Fin Komodo, Wakaba, Arina, Nuri, Boneo, dan terakhir Esemka.
Esemka menjadi daftar calon Mobnas. Namun, pihak PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK), produsen Esemka menegaskan tak mau disebut sebagai Mobnas. Lebih senang dikatakan sebagai mobil buatan dalam negeri.