Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana Pilihan

Laki laki dan Cinta

22 Maret 2014   21:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:37 196 0

Dia, laki laki yang membuat kehidupanku dalam sesaat luluh lantak! Membuat kehidupanku hampir meregang nyawa! Tidak pernah terbersit sedikit pun dalam benakku kalau dia, laki laki yang kukenal sangat dekat selama 7 tahun ini mampu menghancurkan segala impian dan harapanku dalam sekejap. Dia, laki laki yang membuatku setiap malam harus berjuang menahan perasaan rindu, setiap malam menangis dalam doa, dan ketika pagi datang harus berjuang menyemangati diri sendiri kalau aku sanggup menjalani hari tanpa dirinya. Dunia ku seperti jungkir balik, sesaat aku seperti mampu melewati semuanya, tapi dalam sekejap kemudian aku jatuh lagi dengan bayangannya, bayangan kenangan selama hidup bersamanya, bayangan hari hari bahagia saat bersamanya, bayangan ketika aku bisa menangis dan berlari kepelukannya, ketika aku butuh seseorang yang menenangkanku. Dan ingatan ketika dia mengatakan kalau dia telah bersama wanita lain! Ingatan itu seperti gelembung bola bola sabun yang setiap saat berterbangan diatas kepalaku. Aku ingin meniup bola bola kenangan itu dan bola bola bayangan ketika dia bersama kekasihnya agar pecah dan hilang, tapi aku seperti tidak punya kekuatan sama sekali. Aku justru membiarkan bola bola itu kian banyak, membiarkan gelembung itu memenuhi ruang kehidupanku, dan membuatku kembali jatuh dalam keputus asaan. Membuatku kembali menangis dan hampir seperti pesakitan! “Must be strong Han, aku tau kamu pasti bisa melewati semua ini, jangan biarkan dia membuatmu semakin hancur!”Suara Yuka di seberang sana hanya bagaikan angin lalu di benakku. Aku terisak, dan ini ntah untuk keberapa kali nya. “Dia bukan apa apa Han, ingat! Kamu juga berhak untuk bahagia. Dia sudah menentukan pilihannya dan yakinlah ini yang terbaik untuk kamu dan dia.” Aku menggeleng lemah, walau Yuka tidak akan pernah bisa melihatnya. “ Aku tidak akan pernah sanggup Ka…” Rintihku. Kudengar Yuka menghela nafas. “Semua butuh proses Han, sekarang memang belum bisa, tapi nanti! Semua pasti terobati. Jangan jadi wanita cengeng, aku tau kamu bukan orang seperti itu! Ayolah Han… wake up! Dunia ngga cuma untuk seorang Raymond!” Aku menangis lagi. Aku memeluk lututku, bergetar. Masih terasa jelas semua perkataan laki laki itu di telingaku dua minggu yang lalu. Dan masih mampu meruntuhkan semua jerih payahku untuk segera bangkit dari rasa sakit ini. Aku sudah tidak mampu untuk mendengar suara Yuka yang aku tahu tidak akan pernah bosan memberiku semangat, memberiku dukungan, dan yang aku tahu sangat menyayangiku, namun yang kubutuhkan saat ini hanya lah laki laki itu! Raymond Satya Negara!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun