Puisi : Edy Priyatna
Saat ini air mataku masih banyak tersisa
namun tetap bukan untuk negeriku
tetapi akan aku simpan di wadah
untuk memberi minum anak-anak
tukang sampah di perempatan jalan
mencari makan pada tutup botol berkayu
Serta botol plastik bekas minuman
sebagiannya, akan kugunakan membersihkan
badan saudaraku terguyur lumpur ajaib
senantiasa menyembur akibat ulah pelaksana serakah
durasi ini menjadi penilaian
gambaran kualitas hidup jadikan peningkatan diri
Menuju prestasi lebih baik lagi di masa nanti
mendengar kata pencerita
ada sebuah negeri impian
sebuah republik para pemimpinnya tertidur
sepanjang hari di atas kursi hangat
di balik ruang janji hingga tak sadar hartanya diambil
Sungkawaku tidak untuk negeriku
tapi untuk kerut muka dan bau badannya
karena di dalam istana negeriku
aroma wangi saling beradu
masing berbeda rasa berbagai pewangi kerap dipromosi
bau keringat jadi wangi bunga gandapura
Temanku berpalinglah sebentar walaupun jauh
tempatkan aku di ronggamu datanglah dari letak diri
sampaikan isi hatimu aku rindu kesetiakawanan
serta botol plastik bekas minuman
sebagiannya akan kugunakan membersihkan
badan saudaraku terguyur lendut fenomenal
(Pondok Petir, 01 Mei 2015)