Puisi : Edy Priyatna
Saat ini besarnya pengorbananmu telah tercatat
dalam lembaran puisi pada dinding hatiku
nan telah tersadar selama ini
namun pasti aku takkan mampu
Menimbangi semua kebaikanmu
aku hanya bisa berdoa kepada sang penemu
berharap agar engkau selalu tertawa
juga teringat bahwa orang rumah selalu menangis
Selagi anaknya naik kelas saat anaknya lulus sekolah
begitu anaknya bekerja ketika anaknya bahagia
bunda adalah hati anaknya
hati selalu ikhlas disakiti oleh anaknya
Senantiasa memaafkan anaknya
kini aku ingat pesanmu
engkau telah memperlihatkan itu kepada anakmu setiap saat
selalu berbuat baik terhadap setaraf
Kemudian bersamamu aku pasti merasakan kebahagiaan
dan kesejukan tak terhingga lamanya
semua cinta ada padamu
selalu kau serahkan kepadaku dengan penuh kedamaian
Sempadan cinta itu senantiasa menyala sewaktu sepanjang
dapat prihatin semua telah engkau berikan
maafkanlah dosaku Ikhlaskanlah anakmu ini
engkau adalah segalanya bagiku
Menerima akan adanya kekeliruan
engkau adalah berlianku saudara adalah surgaku
untuk itu aku berjanji bila sudah waktuku
aku akan masuk dibawah tapak kakimu
(Pondok Petir, 27 April 2015)