Puisi : Edy Priyatna
Semalam aku mengenangmu
teringat ketika aku salah dan lari dari rumah
aku dimarahi karena telah merebut makanan adikku
setelah itu ternyata engkau segera mencariku
tak ingin kehilangan selalu menangis ketika anaknya menderita
sekitar aku merasakan semua getaran
detak jantung nan bernyanyi indah
pada setiap mimpi yang merayap
juga saat sinar bergerak perlahan mengukir jiwaku
Pakanira adalah bulan selalu menerangi ruang jiwaku
tegangan nafasmu adalah jiwa diriku
kelelahanmu tak pernah tergambar diwajahmu
padahal langkahmu tak pernah berhenti
dalam perjalanan hidup setiap saat selalu merangkai kata bijak
berdoa demi keselamatanku
bermimpi berlari mengejar bintang
berharap agar buah hati menjadi mutu
terjaga bahwa telah diajarkan anaknya
Terhadap keadilan dan kasih sayang
mesti takkan dapat tidur nyenyak
bila adikku gelisah karena lapar
namun ketabahannya telah mengubah rasa
makanan apapun nan disajikan pasti akan menjadi nikmat
setakat kini aku merasakan semua getaran
cinta dalam pelukan hangatmu sentuhan kasih sayangmu
tak pernah hilang sepanjang masa
engkau adalah bunga setiap saat tumbuh di ladang jantungku
(Pondok Petir, 25 April 2015)