Puisi : Edy Priyatna
Dahulu langit menghitam
mega menangis angin menyebar kabar
duka nestapa semua diam mencari aman
tunggang gunung sirna
Subuh ini kita melihat mentari
panasnya menyoroti tubuh
memberikan energi semangat dalam berkarya
tak pernah kita bersarang
Sedang hari baik selama ini
aku terlupa menyediakan payung untuk berlindung
dari hujan deras memukul kepala
dan panas terik membakar otak
Hingga membuat tak berdaya dalam hidup
kemudian tak kuingat pesan semangat
kala waktu dilada masa paceklik
dimana apapun selalu akan terasa sulit
Kendati keinginan amat besar untuk berkorban
sekarang dunia sunyi alam senyap
malam hening berlari dengan waktu
hingga matahari datang entah bilamana
Tengah hari ini kita lihat sawah ladang
tanahnya mengotori tubuh
memberikan buah semangat dalam bekerja
tak pernah kita bermukim
(Pondok Petir, 01 April 2015)