Puisi : Edy Priyatna
Tengah ingatkah kau kekasihku
saat kita cengkrama di ladang tebu selepas sore
riang temani gelak canda
berpadu dalam pendar kemilau jingga
cantik tersibak kuncup bunga tebu yang melambai
sang senja merambat menemui cintanya pada malam
dan rembulan hadir memayungi kita
dirimu mendekapku dalam rengkuhan gelora
Saudara pasti tahu betapa sakitnya cinta dalam diam
dawai-dawai indah cinta terbalut dalam bungkam
diam berarti emas tidak berlaku disini
bagi cinta diamnya adalah neraka
pulangku tersungkur di sudut-sudut perih
mengebiri rindu terbungkus sepi
bagaimana mungkin aku melewati setiap duri kehidupan ini
sedang penantianku telah ditelanjangi oleh waktu
Ugahari bila kalian kerap egoistis
membaur bersama pacu detak rindu
berpagut dalam buaian purnama mulai menyembul
semesta menjadi saksi ikrar penyatuan rasa
tumbang kini kau kekasihku
saat ini aku sedang berada di ladang tebu itu
sendiri hanya ditemani senja
mulai redup dalam sirnanya matahari
(Pondok Petir, 25 September 2014)