Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

#Kunang-kunang di Tanah Hambalang#

3 Januari 2014   19:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:11 20 0
Ilalang, kuceritakan tentang rapuh sang kunang-kunang.

Saat dia terbang dan dalam kedip remang-remang.

Hanya secuil bintik terang yang menghiasi malam.

Hanya kedip samar di hamparan tanah kelam.

" rumahku menjadi padang beton yang tak pernah selesai, hanya terdapat batang-batang kayu mati dan sisa besi melengkung menjulang ", ujarnya dalam terbang.

Dia tak lagi di pucuk daun.

Dia tak lagi di antara sejuk embun.

Tapi dia rapuh terdampar di tembok-tembok keserakahan manusia.

Keserakahan yang membuat hambalat menjadi alam yang tak lagi indah di mata.

Dan dalam terbangnya, percik tiap tangis terlukis dalam nyanyi sang rintik malam nanti.

Mereka (manusia serakah) ikut terpuruk dalam pejam dan gersang bui Sang Pemilik Maha Karya hidup ini.

Tawangsari, 26 Desember 2013.

Oleh eko putra ngudiraharjo.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun