Pagi ini, mungkin tak pernah mengerti
Kalau aku merindumu sejak lalu, kapan ?
Di balik jendela kamar sang kekasih,
Kuberdoa agar engkau tak hanya pandai merayu
Seperti jelita bilik ini, yang selalu buat kucandu,
Kepada hujan, tanah ini sudah terlalu usang,
Ia bisu tak tahu kepada siapa elegi disampaikan,
Jika engkau datang saat ini juga,
Kecupan manis bibir pertamaku,
Akan mendarat telak, pada pelupuk relung maumu..
Sumpah, jangan pernah cemburu,
Kami berdua di sini, masih berpakaian rapih, dan akan tetap utuh
Dan bibir manisku, sudah kusiapkan untukmu, HUJAN....