Akhir-akhir ini, hujan yang melanda berbagai wilayah di Indonesia menyebabkan sedikit terhambatnya beragam aktivitas keseharian kita. Curah hujan yang begitu tinggi dan tak kenal waktu tersebut seolah-olah menjadi batu sandungan dalam setiap optimalisasi kegiatan. Hujan bak menampilkan dua sisi mata uang berbeda tatkala dikaitkan dengan pemaknaan kita terhadapnya. Pertama, bagi sebagian kalangan, misalnya para petani, eksistensi hujan dilihat sebagai berkah bagi kesuburan tanah garapannya dan adapun pihak tertentu yang berbahagia karena telah lama merindukan hujan. Kedua, kalangan tertentu, para nelayan, buruh, penyedia jasa transportasi,dll, hujan merupakan suatu presipitasi yang sedikit merugikan karena menghalangi aktivitas mereka. Namun, harus disadari bahwa kemanfaatan hujan itu tergantung pada masing-masing kita yang memaknainya. Semuanya itu sangat subjektif dan tergantung persepsi kita akan adanya hujan itu. Hujan tetaplah hujan dan ia eksis secara fenomenologis, tak pernah lelah melumati setiap jengkal bumi ini, khususnya bagi kita yang daerahnya sering kehujanan dengan porsi yang cukup tinggi.