Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Manggis, Buah yang Dulu Aku Hindari

3 Februari 2025   16:16 Diperbarui: 3 Februari 2025   16:16 11 1


Aku menatap buah itu dengan ragu,
Kulit tebal, daging putih yang tak menggoda,
Bunda mengupasnya, tawaran lembut penuh haru,
"Cobalah, pasti ketagihan," katanya dengan senyum yang membahagia.

Di pasar aku mengikuti langkah bunda,
Manggis bersama pepaya dan pir yang ceria,
Kulitnya tak berubah, namun kata bunda,
"Manggis ini manis, penuh khasiat yang tak terlupa."

Hari berlalu, akhirnya aku mencobanya,
Bunda dan ayah menyemangati penuh semangat,
Dan saat buah itu masuk ke mulutku,
Rasanya manis, aku melayang di awan yang hangat.

Kini manggis menjadi buah kesukaanku,
Dari penolakan hingga rasa yang membahagiakan,
Seperti kisah lama yang mengajarkan padaku,
Kadang kita harus mencoba untuk menemukan kebahagiaan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun