Dalam catatan Prabowo Subianto, perut lapar adalah sebuah suasana yang harus dihindari oleh sebuah negeri yang sedang melakoni pembangunan. Apalagi bagi Indonesia yang salah satu tujuan negara nya adalah memajukan kesejahteraan umum. Perut lapar adalah kondisi yang tidak boleh terjadi. Sebagai warga bangsa, kita berkewajiban untuk "menghilangkan" warga bangsa yang perut nya lapar. Kita perlu untuk mengubah nya menjadi perut yang kenyang.
Di tengah-tengah "tanah merdeka" ini, tidak seharus nya ada warga bangsa yang kelaparan. Sangat memilukan jika tanah air yang kita diami, tidak mampu memberi kehidupan warga bangsa nya sendiri. Hamparan sawah yang luas, walau dalam beberapa tahun ini telah terjadi alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian yang semakin membabi-buta dan tidak dapat dikendalikan dengan baik oleh Pemerintah, mesti nya mampu memberi makan warga bangsa.
Oleh karena itu, kalau sampai tercipta ada nya warga bangsa yang kelaparan dan tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan pokok nya, maka pasti akan ada yang keliru dalam pengelolaan nya. Hal ini penting dicatat. Sebab, sekira nya kita mampu "memanage" negeri dan bangsa ini dengan baik, suatu hal yang aneh bila ada rakyat nya yang lapar dan kekurangan bahan pangan.
Lapar dan miskin adalah kondisi yang sangat tidak diharapkan menimpa nasib dan kehidupan warga bangsa. Buat apa kita merdeka, kalau ternyata setelah lebih dari 68 tahun kita mengenyam kemerdekaan, ternyata masih ada warga bangsa yang kelaparan dan terjerat kemiskinan. Sedih nya lagi, ternyata di sisi lain tampak ada sebagian warga bangsa yang suasana hidup nya penuh dengan kemewahan dan bergelimang harta kekayaan.
Kondisi semacam ini tentu tidak boleh kita biarkan. Kita berkewajiban untuk merubah nya. Kita perlu mengingatkan kepada para penikmat pembangunan bahwa di sekitar nya itu masih banyak warga bangsa yang keadaan hidup nya sangat memilukan. Lebih jauh lagi, kita harus mampu merubah perut lapar warga bangsa menjadi perut kenyang. Ke arah inilah pola pikir dan cara pandang sebaik nya kita tujukan. Salam !