Fahry yang kehilangan Aisha selalu merindukan istri tercintanya tersebut. Dalam kondisi kehilangan ia mewujudkan rindunya dengan selalu mengingat dan merealisasikan pesan sang istri tercinta yang sangat peduli sosial, menebar kasih sayang, selalu menolong orang yang membutuhkan; yang intinya menunjukkan bahwa Islam adalah rahmatan lil alamiin!
Fahry punya tetangga, keluarga Keira. Keluarga ini sangat membenci muslim, termasuk Fahry karena ayah Keira terbunuh dalam serangan bom di London. Akibatnya keluarga Keira jatuh miskin. Keira yang sangat berbakat bermain biola, akhirnya harus berhenti kursus karena tidak memiliki uang lagi. Namun diam-diam Fahry yang memiliki banyak uang karena ia seorang dosen dan juga pengusaha, membayar dan mengirim guru biola untuk Keira, hingga akhirnya Keira sukses. Keira tak pernah tahu siapa yang menjadi jembatan kesuksesannya. Setelah tahu Fahry yang membantu, barulah Keira dan keluarganya sadar bahwa "Islam itu tidak jahat!"
Fahry juga punya tetangga orang Yahudi, yaitu Nenek Catarina. Ia tinggal sebatang kara. Suatu hari rumah nenek Catarina dijual oleh anak tirinya yang terlilit hutang. Nenek Catarina diusir paksa. Fahry lalu membeli kembali rumah Nenek Catarina dan Nenek Catarina kembali tinggal di rumahnya.