Ibu Ima duduk berseberangan dengan anak yang menarik perhatiannya. Lama diperhatikannya anak itu dengan rasa penuh keingin tahuan.
Akhirnya giliran ibu Ima dipanggil oleh perawat untuk masuk ke ruang periksa. " Bu Ima, silahkan masuk  "
" Ya saya ", jawab bu Ima.
" Selamat pagi, bu Ima " , sapa dokter dengan senyum manisnya.
" Selamat pagi juga, dok. ", jawab bu Ima dengan agak malu-malu.
" Ya bu, bagaimana saya dapat membantu ? ", tanya dokter ramah.
" Begini , dok. Ini anak saya kok sulit konsentrasi, mudah emosi. Dan kenapa ya, kok tadi ada anak yang wajahnya kok mirip-mirip anak saya... ", keluh bu Ima.
Dokter tersenyum dan bertanya : " Iya, bu... begini... Nak Jaka ini kan kena penyakit Down Syndrome... Seperti yang sudah pernah kita bicarakan sebelumnya...."
" Down Syndrome ini adalah penyakit yang disebabkan karena kelainan genetik pada kromosom 21. Memang salah satunya mengakibatkan anak menjadi sulit berkonsentrasi, emosional. "
" Penyakit ini tidak bisa disembuhkan tapi dengan bantuan atau dukungan keluarga yang baik, rutin menjalani terapi dan pemeriksaan dokter, akan dapat hidup mandiri dan terhindar dari komplikasi. "
" Ciri-cirinya  di antaranya wajah datar dan lebar, leher pendek. Dagu kecil, celah mata melengkung, hidung datar seperti orang Mongoloid"
" Itu sebabnya wajahnya mirip-mirip ..., " terang dokter sambil mengelus kepala Jaka.
" Nah, jangan lupa untuk selalu rutin ke bagian tumbuh kembang dan mengikuti semua pelatihan yang sebaiknya diikuti nak Jaka "
" Bagaimana  kemajuan nak Jaka sekarang kan bisa dilihat walaupun pelan tapi kan ada kemajuan. Sehingga nanti diharapkan bisa mandiri dan terhindar dari komplikasi."
" Oh, baik dok.... Jadi anak tadi juga seperti Jaka , anak saya ya dok... ? "
" Iya bu, seperti itu. Dan juga akan di terapi bicara. Â Nah, silahkan untuk terus berlatih dan menjaga kesehatan bu Ima dan nak Jaka. "
Bu Ima tersenyum lega dan berjanji untuk terus berjuang demi kemandirian dan kesehatan Jaka anak semata wayangnya.