Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Nunun Histeris, Benar-benar Sakit Atau Pura-pura ?

13 Desember 2011   01:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:25 200 0
[caption id="attachment_155738" align="alignleft" width="300" caption="Nunun Nurbaetie (kompas.com)"][/caption] Sejak Nunun (tersangka, kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior / DGS Bank Indonesia tahun 2004) diberitakan sakit ingatan, sepertinya masyarakat dan media itu sendiri meragukan kebenaran berita tsb. Bahkan dalam satu acara di Metro TV salah seorang reporter mengatakan dengan nada berkelakar, Nunun sakit lupa sehingga lupa pulang ke Indonesia. Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah dalam jumpa pers di KPK, Jl Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Sabtu (10/12/2011) malam mengatakan: "Faktanya pada saat kami tunjukkan perintah penangkapan, langsung tanda tangan." (detik.com:10-12-2011). Baru-baru ini detik.com memberitakan Nunun Nurbaetie berteriak histeris saat akan diperiksa penyidik KPK. Saat itu Nunun baru saja bertegur sapa dengan penyidik dan pemeriksaan belum dimulai. Tiba-tiba dia berteriak-teriak: "Di mana ini, di mana ..." teriak Nunun seperti ditirukan sumber detikcom, Senin (12/12/2011). Nunun langsung diam ketika keluarganya yang saat ikut mendampingi berusaha menenangkannya. Ia dikabarkan tampak depresi.  KPK segera memanggil tim medis. Mobil ambulans pun disiapkan di tempat parkir Gedung KPK. Kabar histerisnya Nunun masih menyisakan tanda tanya, apakah adegan tsb benar atau hanya pura-pura ? Sakit ingatan Nunun menurut dokter pribadi Dokter pribadi Nunun, dalam dokumen yang dikirim kepada KPK tahun lalu,  menyatakan pasiennya menderita sakit ingatan parsial yang mengarah pada penyakit alzheimer. Dokter melarang Nunun duduk sebagai saksi dan ditanya sekitar kasus gratifikasi yang diduga melibatkannya, karena diklaim akan memperburuk kondisi otaknya.

Sebaliknya dalam sesi cek kesehatan dan pemeriksaan awal terhadap Nunun, KPK mengatakan 'tak menemukan indikasi' bahwa Nunun mengalami sakit ingatan parah sebagaimana diklaim dokter pribadi dan keluarganya, sehingga dia tak bisa menghadapi pertanyaan penyidik.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun