Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Alam & Tekno

Masih Perlukah Vaksin Covid-19 dan Booster Saat Akhir Pandemi di Depan Mata?

18 Januari 2023   21:25 Diperbarui: 18 Januari 2023   21:31 254 2
Badan Kesehatan Dunia atau WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa dunia saat ini perlahan kembali pulih setelah kurang lebih dua tahun mengalami pandemi COVID-19.Meski begitu, menurut Direktur Jenderal (Dirjen) WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus hingga saat ini Covid-19 belum selesai. Bisa jadi saat ini mereka mengalami dormant, untuk kemudian bangkit kembali dengan kekuatan baru yang tidak bisa kita duga.

Contoh nyata dari hal ini adalah munculnya sub variant Omicron yang digadang-gadang mampu menurunkan imunitas tubuh dan efektivitas vaksin.

Untuk itu, dunia harus terus waspada untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

Jika diandaikan, posisi kita saat ini dalam melawan Covid-19  seperti pelari maraton yang sedang mendekati garis finish, maka kita tidak akan lengah untuk memperlambat kecepatan lari hanya karena garis finish sudah di depan mata.

Tedros Adhanom lebih jauh mengatakan,
Jika kita berhenti saat ini dan tidak mengambil kesempatan sebaik-baiknya,  kita akan menghadapi risiko lebih banyak varian, lebih banyak kematian, lebih banyak gangguan, dan lebih banyak ketidakpastian.

Dalam catatan WHO,  Virus yang muncul di China pada akhir 2019 ini,  telah menewaskan hampir 6,5 juta jiwa dan menginfeksi 606 juta orang. Virus ini juga telah mengguncang perekonomian global dan membuat sistem perawatan kesehatan kocar-kacir.

Lalu, langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan untuk menyempurnakan ikhtiar kita melawan COVID 19 ini?

1. Tetap Melakukan Vaksin Booster

Booster sangat penting untuk menutup semua celah pintu masuk dari potensi Covid-19 agar tidak terjadi kembali.

Selain itu, menurut Dicky Budiman, Epidemiolog dari Griffith University Australia, Booster bisa mengurangi potensi long COVID-19 bagi penyintas.

Jadi, meskipun kurva menunjukkan gejala melandai, kewaspadaan tetap harus dijaga. Terbukti efektivitas vaksin telah menurunkan angka pasien COVID-19 dan mengurangi resiko kematian.

Vaksin booster dosis kedua atau vaksinasi dosis keempat perlu dipertimbangkan oleh  pemerintah utamanya kepada orang lanjut usia, pasien yang memiliki riwayat penyakit bawaan atau komorbid dan mereka yang pernah terinfeksi virus corona lebih dari satu kali.

2. Jangan Lengah Melakukan Protocol COVID-19

Jargon 3 M saat pencanangan perubahan status pandemic menjadi endemic mulai banyak ditinggalkan. Di tempat di mana orang banyak berkumpul seperti pasar, tempat hajatan, bioskop dan lain-lain, orang mulai menanggalkan masker, tidak menjaga jarak dan lupa mencuci tangan.

Padahal kebiasaan baik ini, hendaknya tetap dipertahankan, apalagi COVID belum benar-benar pergi dari kehidupan kita. Perang belum usai.

Ingat, meski tidak separah tahun-tahun sebelumnya, COVID akhir tahun ini mulai mengalami kenaikan yang signifikan.

Tetaplah aware, hadapi kebiasaan New normal dengan bijaksana. Jangan dibiasakan berkerumun di tempat umum jika tidak ada keperluan mendesak.

3. Tetap Menjaga Pola Hidup Sehat

Lebih baik mencegah daripada mengobati. Kita bisa melawan COVID dengan menambah imunitas tubuh melalui kebiasaan hidup sehat.

Kebiasaan hidup sehat bukan saja berasal dari makanan yang bergizi, olah raga teratur dan sanitasi yang baik. Namun, termasuk di dalamnya kesehatan jiwa kita.

Melalui pengolahan spiritual kita dengan beribadah sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing akan mampu meningkatkan imunitas tubuh.

Nah, jika semua ikhtiar telah dilakukan, kita tinggal bertawaqal kepada Allah. Karena semua yang terjadi di alam semesta ini tidak luput dari kehendakNya.

Selalu ada hikmah dari setiap kejadian.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun