Sejenak saja, berada di tempatku duduk, kau akan mendengar bagaimana sepasang kaki ini senantiasa menuntut tubuhku agar bersedia membawanya bermain di taman impian sembari memetik seikat harapan.
Sebentar saja, berada di sisiku, menikmati indahnya huruf dan angka yang berbaris indah di serambi paragraf, bercanda dan bercengkrama dalam harmoni dan melankoli, kau akan tahu bahwa iramanya akan membawamu menuju nirwana pemuja ilmu.
Berikan waktumu sesaat saja, singgah di teras penantian pujian dari para pemujaku, kau akan terkesima bagaimana mereka menyampaikan kekagumanya kepadaku dengan bahasa ironi dan bahkan dengan nada sarkasme. Kau tak perlu terkejut, karena merekalah sejatinya para pengagumku.
Sebentar saja, hentikan langkahmu untuk meletakkan lelahmu disini, tepat di hadapanku, kau akan mendengarkan bisikan dari para pecintaku, bahwa aku tidak boleh sedikitpun mengeluarkan keluh.
Sebentar saja, dengarkan pintaku, beradalah di posisiku yang saat ini, lalu ceritakan padaku tentang kidung yang kau dengar, tentang kalimat yang harus aku eja, agar hari esok, mentari tetap memberi kerling terindah untukku.
Blitar, 29 Juni 2021
Enik Rusmiati