Sementara kegelapan senantiasa melahirkan kecemasan
Maka kedua kaki ini tak butuh lagi cahaya, kecuali cita-cita
Sekali lagi kubuka catatan harian yang kutulis pada musim gersang
Ada janji Januari menafkahi ruh
Ada surat-surat tertulis oleh pemilik kisah
Bahwa buana sedang menggigil memeluk takdir
Kemana para citraleka, ketika tungku-tungku hanya ada nyanyian asap
Kemana para pelukis dan penulis, ketika tarian keranda tertawan amarah
Apakah masih terjebak dalam kanvas kealpaan paragraf
Kini, bulan Januari
Ada janji fatwa yang pernah kau pintal pada bingkai suaramu
Ada janji serunai yang pernah kau lantunkan pada sepasang burung kum
Kini, ku tak akan lagi mengingkari fakta
Bahwa imaji yang kau lontarkan harus aku lipat
Dan aku tidak akan pernah mengubur mimpiku
Untuk menggapai gerbang citaku
Blitar, 6 Januari 2021
Enik Rusmiati