Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Ku Tunggu di Ujung Pintu

14 April 2020   15:39 Diperbarui: 14 April 2020   16:08 104 17
Acapkali aku katakan padamu, bila ingin berteduh, telah ku hidupkan cahaya retina ini untuk menghapus redup. Bila kau ingin berlindung, selalu ku siapkan punggung sedikit rapuh ini untuk membantumu bertutur tentang kidung hidup.

Sejak kau sering ceritakan kicau burung saat melipur segala  risau, senantiasa aku merasa ingin mendengarkan biru haru yang selalu kau kirimkan melalui senandung irama perdu dari hulu

Bahkan ketika kau menghitung gemerisik dedaun, aku selalu menanti kau berbisik meminta temu-temu kita yang tertunda kala itu terbayar lunas tanpa rasa cemas.

Berjanjilah, di ujung pintu yang telah kita rencanakan kala itu, kau akan membawakan sekeping hatiku yang pernah kau simpan di sebelah relungmu agar aku bisa  mendekap erat aroma tubuhmu dengan tanpa debu.

Blitar, 14 April 2020
Enik Rusmiati


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun