Sikap tulus seperti yang selalu kau tunjukkan pada kami. Kau menolong temanmu tanpa mengharap imbalan apapun. Bahkan kau senang melihat temanmu bahagia.
Tak seperti kami, yang menolong dengan pamrih. Bahkan terkadang tersembul niat tersembunyi untuk mengeruk keuntungan pribadi. Kami kadang tertawa bersama, tapi dibalik itu kami saling hujat. Kami tak senang melihat saudara kami bahagia.
Nak, ajari kami para orang tua ini
Bagaimana bersikap, berkata jujur seperti yang sering kau lakukan. Engkau berkata ya untuk sesuatu yang kau suka, sebaliknya akan berkata tidak pada apa yang tidak kau suka.
Tidak seperti kami, yang selalu memilih untuk berbohong, hanya demi agar orang lain suka. Kadang menutupi kebenaran, jika hal itu tak mendatangkan keuntungan bagi diri. Selalu menutupi kebenaran, walau sebenarnya harus kami ungkap.
Nak, ajari kami para orang tua ini
Bagaimana engkau mudah memaafkaan. Seperti yang sering kau terapkan dalam hidupmu. Detik ini kau mungkin kesal dengan temanmu, mungkin kau marah karena mainanmu direbut, atau sampai berantem karena ada yang tak kau suka dari teman mainmu.
Tak perlu menunggu lama, berlarut larut menyimpan dendam, karena kami lihat pada menit berikutnya, kau sudah kembali berangkulan, tertawa bersama, dan kembali hanyut dalam permainanmu.
Tak seperti kami para orang tua ini,
Yang butuh cukup lama waktu, untuk bisa memaafkan sesama. Sehari, seminggu, sebulan, setahun bahkan sampai mati terkadang dendam ini masih menguasai hati.Bahkan terkadang sampai harus menumpahkan darah, demi dendam yang tak kunjung reda.