Beda memang beda, bagai langit dan bumi. Keterbalikan dalam teori ini terkadang terlupakan dalam praktek kehidupannya. Bahkan sulit sekali membedakan hal itu. Ada hal yang menghalangi dan menutupi untuk membedakan itu yaitu kebutuhan. Mungkin karena pakar ekonomi merumuskan kebutuhan tidak akan dapat dibatasi.
Siapa yang mempunyai uang maka ia lah yang berkuasa. Akhirnya statment ini menjadi kesimpulanya. Karena merakalah yang memahami bahasa perut. Dalam pemilihan lurah misalnya. Sebaik-baiknya calon akan lebih mudah terkalahkan hanya dengan plastik kresek berisi bahan pokok makanan dan amplop kecil yang diselipkan. Begitu juga dalam pemilihan pemimpin daerah, sudah menjadi rahasia umum bahwa yang mengadakan serangan fajar akan diprediksi menang.