Kaca jendela tempatnya bersandar mulai buram, hujan rintik-rintik yang membasahi villa di sekitar lembah membawa serta kabut, melayang turun seperti hamparan kapas tipis.
Nayla merapatkan jaketnya dan mengalungkan syal lebih rapat ke lehernya. Matanya ikut berkabut saat menyadari syal yang dikenakannya itu pemberian Radit.
Nopember tahun lalu, di kamar ini, Radit memeluknya. Membuainya, membawanya terbang ke awang-awang.
"Kumaaalll .....," bisiknya di telinga. Meski ia tahu, Nayla bakalan sewot mendengar caranya memanggil, tetapi Radit senang sekali melakukannya.
Tak terasa, Nayla tersenyum sendiri bila mengingat kenangan indahnya bersama Radit.