Mohon tunggu...
KOMENTAR
Otomotif

Stasiun Tanah Abang yang Penuh Sesak di Pagi Hari

22 Juni 2013   11:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:36 119 0
Salah satu moda transportasi yang sangat membantu dalam mobilitas masyarakat Jabodetabek adalah kereta api. Bagi warga yang tinggal di wilayah pinggiran Jakarta atau kota-kota yang berbatasan langsung dengan Jakarta pasti sangat terbantu dengan moda transportasi yang satu ini (Commuter Line).

Patut disyukuri pelayanan commuter line semakin lama semakin baik. Akan lebih baik lagi kalau jadwal commuter line ditambah lagi sehingga kenyamanan penumpang makin dirasakan.

Bagi anda pengguna jasa commuter line yang tujuan akhirnya stasiun tanah abang, khususnya pagi hari, saya yakin anda merasakan suatu kondisi yang sangat tidak nyaman. Mengapa? Ada begitu banyak orang turun dari kereta dan mereka semua berebut untuk segera keluar dari stasiun tanah abang. Kalau anda berada di sana pasti merasakan kondisi yang penuh himpitan. Didorong dari belakang, samping kiri, samping kanan. Bau keringat yang bersatu padu menimbulkan aroma yang jauh dari segar. Dengan berjubelnya orang-orang yang turun dari kereta dan hendak meninggalkan stasiun Tanah Abang membuat tsuasana sungguh jauh dari nyaman.

Perjuangan belum selesai sampai disitu, karena setelah bebas dari stasiun Tanah Abang, kita harus berebut untuk mendapatkan mikrolet yang akan membawa kita ke arah Jalan Gajah Mada. Untuk mendapatkan satu kursi penumpang di mikrolet pun butuh perjuangan ekstra karena jumlah mikrolet yang tidak seimbang dengan jumlah penumpang sehingga calon penumpangpun harus berjalan cukup jauh untuk mendapatkan mikrolet yang dicari.

Jadi ada dua hal yang saya kira perlu perbaikan:

Pertama, perluasan jalan tangga yang ada di stasiun Tanah Abang sehingga penumpang yang turun dari kereta api commuter line bisa lebih nyaman meyusuri tangga di sana.

Kedua, perlu dibuatkan jalur Trans Jakarta yang melewati Stasiun Tanah Abang. Mengapa? Karena bus Trans Jakarta dapat menampung jauh lebih banyak daripada mikrolet yang hanya bisa menampung 10 maksimal 12 penumpang saja. Jadi penumpang kereta yang akan melanjutkan perjalanan tidak harus mencari-cari mikrolet yang jumlahnya tidak sebanding dengan jumlah penumpang.

Jakarta butuh moda transportasi yang bisa mengangkut penumpang lebih banyak daripada angot yang bisa mengangkut penumpang dengan jumlah terbatas.

Salam Kenyamanan Penumpang

Endra Santosa

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun