Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Sopan Santun di Tempat Maksiat

27 Juni 2011   02:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:09 417 0
[caption id="attachment_116498" align="alignleft" width="300" caption="Ilustrasi. Sumber: gresnews.me"][/caption] JARUM jam hampir menunjuk pada waktu tengah malam, ketika saya dan seorang sahabat--sebut saja Bang Toyip--memasuki sebuah tempat hiburan malam di ibu kota. Dia yang memang penduduk metropolitan menjanjikan saya sebuah hiburan pelepas penat kerja.

Sebagai orang dari pedalaman, saya segera mengiyakan ajakannya. Meski orang kampung, hiruk-pikuk hiburan malam yang full-syahwat bukanlah barang asing bagi saya.

Lewat berbagai tulisan, di buku, di koran, di internet, bahkan beberapa videonya, sudah saya lihat dan cermati. Adrenalin ikut terpacu, meski menikmati dunia malam hanya lewat media semacam itu.

Tapi kali ini, saya bakal menyaksikannya secara langsung dengan mata kepala sendiri. Di pintu masuk, dua petugas berdasi menyambut kami dengan jabatan tangan dan memperkenalkan. Sopan sekali penyambutannya, bathinku.

Saya, tentu saja, memperkenalkan diri dengan nama palsu. Ruangan itu remang, sorot lampu tembak aneka warna beberapa kali menghujam, dan di panggung sedang ditampilkan live show music.

Saya menikmati suasana dan lagu-lagu klasik yang dilantunkan penyanyi berbusana lumayan seksi: padanan hot pants dengan atasan minimalis! Isapan rokok dan beberapa teguk minuman terasa nikmat sekali.

Beberapa pelayan berpakaian seksi menghampiri kami, menyodorkan tangan, dan lagi kami berkenalan. Dengan sopan, meski berbusana seksi, mereka duduk menemani kami.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun