aku lah okoth yang tersakiti
tuhan menjadikannya nasha abadi
beriak tak sampai pada hati
hujan di atas bukit tanpa cahaya
tak berpelangi jingga
hanya ada satu kepak sayap yang menarikan cinta
aku berpuisi tak berima
serupa babi hutan yang menerjang niagara
sudah cukup aku berinjak diatas kepalamu, tuan!
saatnya aku kembali terbang menuju sarang tuhan di ujung malam
***
aku masih menari dalam lingkar sunyi
bertebaran rel - rel kehidupan tanpa tepi
melintas kereta jalang dengan klakson mencengkram mimpi
aku kembali pergi saat pagi
,
berjalan dengan bertarung melawan duri krikil
berdarah dan bernanah tanpa merah
sudah kering puluhan tahun lalu
luka yang menganga hingga tak lagi berbekas
,
aku tak mencuri uangmu, tuan!
hanya merampas sedikit yang kau buang dari ludahmu
aku bukan pengemis padang pasir, tuan!
hanya bermain rubik tuhan untuk mencapai keagungan
,