Bir dengan negara paman Ho bagaikan ngga terpisahkan, ngga heran di mana 2x orang bebas beli dan minum minuman haram ini. mulai warung pinggir jalan sampai restauran kecil hingga yg besar. Makan Seafod temennya bir, makan mie/pho temannya bir. Benar 2x ngga ada yg bebas dari bir.
Balik ke cerita kunjungan, sesampainya di pelataran parkir sudah antri truk yg bawa kontainer besar yg berisi bir untuk di kirim ke berbagai kota besar disini, mulai hochiminh,hanoi,Danang dan sekitarnya. Melwati penjaga dengan memberikan ID card dan menulis maksud kedatangan dan ketemu dengan siapa. Setelah selelsai urusan dengan security, segeralah menuju ruangan resepsionis yg melewati tanur raksasa di bagian tengah pabrik. Ada seitar 15 Tanur raksanan berkapaistas 20-25 ton bir setiap kali produksinya (ngga jelas berapa lama mereka persiapan membuat bir dan siap kirim ke customer). Ini baru satu pabrik yg nah padalah di sini ada sekitar 5 -10 pabrik beer terkenal dengan kapasitas peroduksi juga pasti ngga jauh bebreda. Pantesan sempat lihat papan reklame yg menulis salah satu pabrik sudah menghailkan 1 juta liter entah ini maksudnya pertahun atau per bulan.
Dengan tingkat konsumsi minum bir yg tinggi, sebanarnya banyak kasus kecelakaan, kriminal, dan perkosaan yg disebabkan oleh pengaruh minuman keras ini. Cuma saja susah mendapatkan data resmi.
Dan pikiran melayang ke tanah air dan sempat baca tabloid bahwa perda miras akan di cabut, dan ini berarti siap - siap aja efek samping dari peredaran miras yg semakin bebas.
Kompasiana tinggal di viet nam