Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Bang..Bing..Bung Nabung untuk Sekolah

17 Maret 2010   10:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:22 792 0
Di pertengahan tahun ini si sulung insya Allah akan meninggalkan bangku SD dan meneruskan ke jenjang SMP. Maka segala persiapan menjelang ujian nasional pun dilakukan.  Mulai dari memasukkan dia ke bimbingan belajar, membelikan buku-buku soal, memonitor berapa soal yang telah dia kerjakan hari itu. Pokoknya saya berharap dia mengerahkan segala kemampuannya agar bisa lulus UN.  Dibalik itu secara finansial saya juga mulai berhitung, berapa biaya yang harus disiapkan untuk masuk SMP.  Apalagi ternyata dia berharap untuk tetap bisa meneruskan SMP disekolahnya sekarang ..walah..Padahal sekolah ini ya lumayan mahal lah uang gedungnya. Sekolah swasta yang mengusung konsep alam dalam pengajarannya.  Namun, melihat dedikasi guru-gurunya yang tinggi ya ..saya dukunglah kemauan si sulung.

Berkaca dari kebutuhan ini, sementara masih ada 2 adiknya lagi yang sekolah di sekolah yang sama maka suatu hari saya buat proyeksi kebutuhan dana pendidikan bagi ke 3 anak saya. Dengan komposisi sulung 12 tahun, 8 tahun dan 6 tahun, dan asumsi saya dan ayahnya sehat, berumur panjang, maka diperoleh angka-angka tahun dimana kebutuhan biaya akan lebih tinggi untuk keperluan sekolah. Tahun tersebut : 2013 (masuk SMA dan SMP), 2015 (masuk SMP), 2016 (Universitas dan SMA), 2018 (masuk SMA), 2019 (masuk Universitas), dan 2021(masuk Universitas). Fuiih...ternyata perjalanan masih panjang.

Bagaimanapun harus ada cara untuk dapat mempersiapkan dana pendidikan bagi anak-anak, tentunya dengan cara yang halal dan berkah, supaya hasilnya dapat menelurkan generasi yang menjadi rahmat alam.

Ada beberapa cara sih yang dapat dijalankan :


  1. Setiap penghasilan yang diterima dipotong dulu untuk tabungan pendidikan. Jadi bukan dari sisa penghasilan. Zaman seperti ini rasanya agak sulit mengharapkan sisa penghasilan yang aman. Biasanya begitu ada sisa akan disambar oleh kebutuhan yang timbul mendadak.
  2. Apabila ada penghasilan yang berlebih diluar penghasilan rutin, misalnya bonus, ada baiknya dibelikan emas batangan. Kenapa? Karena nilai emas cenderung naik, seiring dengan waktu, nilai uang terkikis inflasi, namun nilai emas tidak terlalu terpengaruh. Itu sebabnya ibu atau nenek kita menabung dalam bentuk emas, nilainya tidak turun dan  saat dibutuhkan emas sangat cepat dijual. Apalagi sekarang ada produk iB gadai emas.
  3. Pastinya berupaya hidup lebih hemat, dengan mengurangi pengeluaran tersier atau sekunder. Misalnya dengan mengganti acara makan diluar dengan masak bersama. Mengganti rekreasi ke mall dengan bersepeda  bersama, atau olahraga bersama di pagi hari.
  4. Setiap kali baca iklan diskon yang bombastis, nah tanya dulu pada diri sendiri, apakah membeli barang tersebut suatu kebutuhan atau suatu keinginan? Kadang-kadang kita menginginkan sesuatu yang belum kita butuhkan.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun