Pembelajaran terpadu adalah cara pembelajaran dengan cara mengaitkan beberapa pembelajaran dan beranjak dari tema kehidupan sehari-hari (dalam kehidupan yang nyata) agar proses belajar lebih kompleks dan lebih efisien. Dalam pembelajaran terpadu, tidak ada pengkotak-kotakan mata pelajaran. Sehingga pembelajaran dalam satu wadah yang utuhdan belajar secara langsung dari kehidupan dan pengalaman. Dalam pembelajaran ini pasti muncul banyak masukan-masukan atau ide-ide baru yang didapat oleh guru. Tetapi pada kehidupan yang nyata, Pembelajaran pada saat ini hanya mengikuti kurikulum tanpa melihat potensi siswa, keadaan geografis sekolah dan potensi guru-guru. Itu akan menjadikan robot buat anak dan buat guru. Mengingatdengan kondisi alam di Indonesia yang beraneka ragam. Mungkin pada daerah yang transpotrasinya mudah atau daerah dataran rendah itu akan berbeda hasilnya dengan anak yang berada pada dataran tinggi. Jadi seharusnya kurikulum pendidikan dijadikan acuan, tapi bukan dijadikan suatu patokan dalam pendidikan. Seharusnya ada ruang gerak yang di sediakan untuk guru dan murid untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki. Dan tugas yang paling penting disini adalah guru harus bisa menggali pontensi anak yang belum terlihat atau belum tergali dan mengarahkan agar potensi tersebut dapat dimanfaatkan dengan semestinya. Akibat dari tidak tersalurnya potensi mereka (guru dan murid) mengakibatkan guru dan anak malas untuk mengeluarkan pendapatnya. Belajar sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan dan menjemukan. Proses pembelajaran yang di laksanakan sangat lha monoton. Ini harus cepat-cepat di berikan solusi yang tepat. Salama ini sudah banyak solusi yang ditawarkan tetapi, kurang menimbangantara perkembangan anak dan proses belajar . Sehingga hasil yang didapat juga tidak maksimal dan tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kurikulum atau pembelajaran yang diberikan kepada anak ini sangat menentukan cara belajar mereka. Karena, anak SD dalam proses belajar itu hanya mengandalkan kepada guru sebagai sumber informasi yang pertama. Melalui pembelajaran terpadu, anak akan semakin bebas dalam berfikir, berkreatifitas, dan berimajinasi dalam satu wadah yang tidak terbatas tetapi masih berambu-rambu. Guru dituntut untuk mengembangkan kemampuan dan potensi anak, tetapi guru juga tidak boleh memaksakan anak harus bisa ini dan itu. Karena pembelajaran terpadu harus ada batasan-batasannya karena mengingat kemampuaan anak berbeda dan terbatas. Guru di sini hanya sebagai fasilitator yang mengarahkan dan mengawasi anak.
KEMBALI KE ARTIKEL