Bertualang mendaki Rinjani, buat saya adalah sebuah mimpi besar. Merencanakannya dari sejak Oktober 2011, tujuh bulan sebelum eksekusi pendakian, ketika ajakan seorang teman membeli tiket promo sebuah maskapai penerbangan dihargai 546 ribu rupiah untuk perjalanan pulang pergi Juanda-Bandara International lombok, saya iyakan. Team yang terbentuk kala itu baru tiga orang, saya dan dua orang wanita teman biasa
menggembelita dari Semarang, Lia dan Nina. Berbekal niat dan basmalah semoga dimudahkan segala urusan menjelang keberangkatan, karena buat saya pribadi, sebuah keputusan yang sangat spekulatif menyusun
planning untuk tujuh bulan ke depan.
KEMBALI KE ARTIKEL