Saya kembali mengenang piala asia 2007 betapa kita mampu memberi perlawanan tim-tim diatas kita dengan menerapkan operan bola dari kaki ke kaki, postur tubuh dibawah rata-rata memang bukan indikator penting ketika ingin memenangkan bola-bola atas tapi mungkin cerita akan berbeda jika kita mampu lebih memaksimalkan bola-bola bawah.
Saya masih menaruh harapan besar pada prestasi timnas, ramalan Saya suatu ketika akan tiba masa dimana kita akan diperhitungkan oleh lawan dibelahan dunia manapun, kita sadar tapi tak tahu mesti berbuat apa, terlepas dari carut marut kebobrokan pengurus tertinggi persepakbolaan negeri ini, mari kita tetap optimis pada upaya-upaya patriotisme anak bangsa.
Jika jadi pelatih timnas satu hal yang paling akan Saya tekankan untuk dikuasai adalah optimalisasi aliran bola dari kaki ke kaki, permainan tik-tak adalah taktik membuyarkan konsentrasi yang cukup merepotkan, mental dan tenaga akan terkuras mengejar dan mengejar bola.
Anak indonesia punya kaki yang lincah, satu sentuhan dan oper jangan cukup dua, bola itu tentang detik dan momentum, lupakan pepatah lama bahwa bola itu bundar, bola itu sistem dan satu bagian dari sistem saja yang buyar maka fatal.
Bagaimana menerapkan "Tiki-Taka" pada timnas Indonesia sehingga maksimal adalah pekerjaan rumah yang memang butuh analisis mendalam para ahli-ahli teknik persepakbolaan nasional, kita punya modal kaki-kaki yang gesit dan pergerakan tubuh mungil yang lincah, tinggal bagaimana era "Tiki-Taka" yang baru saja dimulai ini mampu dipelajari guna dipadu padankan dengan modal yang telah dimiliki anak-anak Indonesia muda tersebut.
Selamat berjuang Timnas, Garuda tetap didadaku
Salam..
