Sungguh saya merasa kaget dari gaya dia berbicara, yang dibicarakan dan cara dia mengemas cerita hingga enak untuk disimak dan jadi menarik., sungguh berbeda sekali dengan karakter dia semasa di sekolah dulu dan akupun jadi tertarik.
Sebelum kami berpisah tidak lupa saya minta tips-tips padanya , bagaimana agar lawan bicara kita respek terhadap kita, bagaimana menarik hati dan membuat orang yg tidak suka menjadi suka, bagaimana cara menarik minat seseorang dengan gagasan kita, atau… kalau bisa kita di kangenin untuk ngobrol kembali……
Dan tanpa basa basi, diapun mulaimengeluarkan jurus-jurusnya (hehehe….kaya silat aja)
…..
“Setiap kita pasti mempunyai makanan kesukaan yg berbeda, itu sudah tentu, karena setiap kita mempunyai selera yg berbeda pula, ada yg suka Buah Apel, anggur, durian, Steak,sate ayam….dan lain sebagainya.
Tapi ketika memperhatikan seseorang yang mau memancing ikan, pernahkah kita melihat mereka memberikan umpan dengan makanan kesukaanya ? “
“Belum pernah tuh…”jawabku singkat
“Kira-kira kenapa ….?”
“Ya pasti ga doyan lah…dan ikannya ga dapet…”Jawabku spontan
“Siip…seratus….hahahaha……..”dengan gaya khasnya dia tertawa
“Terus maksudnya dari cerita si pemancing itu..?” tanyaku sudah ga sabar
“Begitupun dengan kita , ….ketika kita berhadapan dengan seseorang, rekan kerja, klien, atasan atau siapapun……ikuti trik tukang mancing tadi .”
“Maksudnya…?”
“Janganlah kita membicarakan apa yang kita suka, menyodorkan keinginan kita, permasalahan kita…….bicarakanlah kesukaannya, bahaslah apa yang dia inginkan, diskusikanlah solusi harapannya, sanjunglah keahlian yang dia punya. Jangan sebaliknya…..datang-datang lita sudah mengeluh tentang kehidupan , mengumbar seluruh permasalahan, …jika seperti itu sulit sekali kita akan mendapatkan simpati dan hatinya , dia akan kehilangan minat“
“Alasannya…?”
“Dia sendiri juga punya setumpuk masalah, segudang keruwetan, sekarang ditambah lagi dengan permasalahan kita……ooowww…..tambah pusing sudah pasti”
“Mengatasinya?”
“Ingat…..ketika seseorang mau mendengarkan ucapan kita dari awal sampai akhir, itu pertanda orang itu 50 % sudah tertarik kepada kita”
“Untuk mengawalinya gimana tuh…?”
“Usahakan diawal obrolan jangan sampai ada penolakan pendapat dari dia, sederhananya, kita harus ada dalam persepsi yg sama, coba perhatikan salah seorang ustad kondang bagaimana mengawali ceramahnya di depan ribuan masa….”bagaimana betuuuuul…?, betull gaaaakk….!?!!........iya apa iyaaaaa…..?!!!, nah itu salah satu trik untuk menyamakan pendapat, ketika orang lain sudah setuju dengan apa yang kita katakan, kesananya kita akan lebih mudah memasukkan hal-hal yang yg sangat prinsipil sekalipun…”
Aku hanya mengangguk-angguk sambil mencerna ulang apa yang dia utarakan
“Jangan sampai, belum apa-apa dia sudah mengatakan……’waaah gue ga sependapat tuh sama kesimpulan lu’……., kalau sudah ada penolakan seperti itu…biasanya akan berat untuk kembali meyakinkannya .menarik minatnya kembali” aku masih mgnolah kata2nya…..hihihi maklum agak ‘telmi’
“Satu hal lagi tidak kalah penting”
“Apa tuh..?”
“Dengan siapapun bicara….’Sentuhlah sisi-sisi kebanggaannya’…..hal luarbiasa akan kamu dapatkan..”
“O…ya..?”
“Karena pada dasarnya manusia itu haus akan sanjungan, pujian, penghargaan dan perhatian”
……………
Pertemuan yg luarbiasa berharga buat saya
“Terimakasih yaa Rabb…….atas karunia ilmu yang Kau taburkan hari ini…”
……………
(Barangkali anda punya pengalaman luarbiasa dalam menarik minat seseorang…?
Yuuuk…kita berbagi….!!!)
EAR Ciputat230211