Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Cinta di Negeri Awan

14 Agustus 2010   15:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:02 183 0
Nyai………..

Ketika kau datang di ruang hati

Kau penuhi setiap kekosongan dengan semerbak mewangi

Kaupun melukis bentuk keindahan rasa di dindingnya

Kesadaranku terengkuh luluh menatap ilustrasi yang kau buat

Walau di kedalaman hati ada yang tak berkenan dalam alunan keseharianmu

Namun semuanya seolah terbungkus selimut damaimu

Ah……..

Kuberusaha menelusup kisi-kisi kasat mata

Menerobos hasrat yang tak mewakili jiwa

Mengurai niat-niat yg tak seharusnya

Nyai ……..

Entah apa yang ada di dirimu hingga begitu kuat mempesona rasa

Saat kucoba menatap lukisan ucapmu

Jantungku berdegup lemas

Gemetar laksana malam pertama berjumpa

Padahal hanya sebuah sapaan salam biasa

Nyai ……..

Setiap kau menekan kalimat untukku

Kharismanya telah melambungkan sejuta emosi

Merenyahkan ketakmungkinan menjadi sebuah janji

Ah………

Sulit menerka dari mana benih itu lahir

Yang kurasa…….

Matamu telah menghantarkan energi kerinduan

Menggetarkan sendi-sendi asa yang hilang

Membawa gelora keindahan cakrawala

Membelai damai qalbu

Menyejukkan mata diterik kerontang

Seolah aku ada dalam pelukan lembutmu

Nyai……….

Maafkan ….

Aku tak ingin lukisanmu jadi tak bermakna

Walau ku tahu hasrat kita ada dalam frekwensi yang sama

Nyai ……

Seribu kata ingin kususun untuk sebuah asa

Membangun Kerajaan Cinta di Negeri Awan

Ah…….

Maafkan Nyai…….

.

.

“Negeri Seribu Cinta”

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun