Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Beribadah di Kompasiana

20 Januari 2010   09:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:22 195 0

(Ngobrol sama Ustadz Kampung)



Selepas Shalat subuh, biasa kami sering jalan bersama pak Ustadz, kebetulan satu arah pulang, dan biasanya kami sering ngobrol ngalor-ngidul seputar kehidupan sehari-hari.

“Pak Ustadz ……. Belakangan ini ibadah saya agak menurun, maklum ada mainan baru yang banyak menyita waktu hingga kadang saya lupa waktu”

“Bagus……”

“Nah … koq malah bagus.?”

“Maksud saya ….bagus bapak sudah menyadari kemunduran ibadahnya, jarang lho yg merasa seperti itu…” kelitnya

“Tapimengeremnya ini yang membuat saya bingung bagaimana caranya, …?

“Memang mainannya apa?”

Saya terdiam sejenak agak ragu untuk mengatakannya

“ehhh ……..itu pak Ustadz………… main internetan ….ikut nimbrung di Kompasiana…sama pesbukan he he….”jawabku sambil melihat reaksi Ustadz

“Ohh ………. Bagus itu…”

Haah ….. busyet dia tahu juga Kompasiana, pikirku

“Pak Ustadz tau juga ya…?

“Kemarin saja beli Koran kompas dan lihat iklannya, kalau dilihat darimottonya. Bagus sekali, kita bisa menggunakan tehbologi untuk silaturahim dan menuangkan bakat dan ilmu yang kita punya, Cuma ingat waktu saja, jangan kita mendengar adzan tangan masih mencet-mencet keyboard he he he……!”

“Kalau begitu sih engga ………. Cuma banyak waktu berlalu begitu saja , keasyikan”

“Nah disini kita harus pandai-pandai memanfaatkan setiap gerak dan laku kita, untuk kita arahkan menjadi sesuatu yang bernilai ibadah…”

“Maksudnya Tadz…?”

“Ibadah kita itu tergantung dari niatnya, begitu Rasul kita menjelaskan, jadi sebalum kita memulai sebuah aktifitas, sertakanlah didalamnya niat untuk beribadah….”

“Contohnya Tadz..?”

“Misalnya ….niatkan untuk menjalin tali silaturahim dengan saudara-saudara kita yang entah dimana, berbahasalah yang santun dan menyenangkan orang, walaupun hanya dengan tulisan tetep saja itu adalah ucapan kita, menulislah yang bermanfaat untuk sesama, itukan sebagian dari dakwah juga…dakwah itu tidak hanya berdiri ceramah di depan jamaah, sikap kita yang santun , cara kita berpakaian, cara kita berbicara yangbijak, itupun sudah merupakan dakwah…”

“Oh….gitu ya Tadz…..”

“Ada satu lagi yang dapat dimanfaatkan dan didaya gunakan menjadi lapangan ibadah yang luar biasaketika bapak berinternet ria”

“Apaan tuh Tadz…?”

“Saya mau Tanya ……….. berapa kali setiap main internet atau main computer bapak menekan ‘TOMBOL ENTER’ atau meng ‘KLIK MOSE’ kanan dan kiri …..”

“Waaah …. Ga ke hitung Tadz………”

“Subhanallah ………. Sampai ga ke hitung … berarti sering sekali kan?”

“Ya…iyalah…..”

“Coba sekarang padukan kegiatan bapak main computer dengan nilai-nilai ibadah”

“Maksud Ustadz?”

“Setiap kali bapak menekan tombol enter atau mose kiri atau kanan, sertakanlah ‘KALIMAT-KALIMAT TOYYIBAH’ seperti : Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha illalah, Allahu Akbar atau dengan  beristigfar……atau yang lainnya”

“…….!!!!?????!!!!” Aku terbengong kosong

“Bukankah itu suatu kebaikan sekalian kita melatih bibir kita dengan ucapan-ucapan yang baik, menyadarkan diri agar selalu ingat Allah dimanapun dalam keadaan apapun, bukan begitu …?”

“Iya Tadz…..”

“Coba buka Qur’an Surat Ali ‘Imran ayat 191, dalam keadaan berdiri, duduk atau berbaring senantiasa kita harus selalu mengingat Allah,…. itulah ibadah yang murah, mudah ringan tapi berat timbangan amalnya (manfaatnya), kalau sudah terbiasa dia akan menjadi mesin pelembut hati, penenang pikiran, dan sumberide yang brilian”

“……………”

Yaa Allah terimakasih kau telah tunjukkan Ilmu-Mu kepada hambamu yang bodoh ini, yaa Allah mulyakanlah beliau yang menyampaikannya

……………..

kamipun berpisah dipersimpangan

persimpangan pemusnah kegelisahan



















EAR Ciputat Januari’10

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun